Perjalanan ke Sacramento
Hari minggu, langit Davis cerah seperti mood kami. Kami berdiri di halte Silo terminal UC Davis, menunggu bus Yolo yang dapat membawa kami ke Sacramento. Dengan bekal google maps, harapan dan sedikit cemilan, kami naik bus. Dari tempat kami menginap, kami berjalan menuju halte bus sekitar 300 m, ga jauh. Sebelumnya kami sudah menyiapkan uang cash untuk biaya naik bus sebesar $2.25, yang nantinya uang tersebut dimasukkan ke tempat pembayaran yang berada di samping driver.
| Tempat kami menunggu Yolobus di Davis |
Sacramento ini merupakan Ibukota dari negara bagian California. Kalian pasti tahu, bahwa Amerika Serikat memiliki 50 negara bagian, dimana California berada di paling Barat, tepatnya di pesisir barat yang berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik. Kota ini tidak seterkenal Los Angeles yang kesohor dengan Hollywoodnya, atau pun San Fransisco yang terkenal karena Golden Gate Bridge-nya.
Perjalanan dimulai. Di dalam bus, kami duduk sambil mengamati penumpang lain- ada mahasiswa, pekerja, dan lain-lain. Penumpang yang naik, ada yang membawa anjing peliharaannya. Ada juga yang menumpang dengan membawa sepeda, yang kemudian sepedanya digantung di bagian depan bus. Bus melewati jalan raya dan entah berapa banyak rambu yang kami abaikan.
Old Sacramento
Setelah sekitar 45 menit, kami tiba di Sacramento. Kami turun di Sacramento Valley Station. Stasiun ini bukan cuma tempat naik kereta Amtrak tapi juga terminal bus (bus lokal dan antar kota). Amtrak atau yang dikenal sebagai America + track merupakan layanan kereta penumpang antar kota di AS (rute jarak jauh dan regional). Terminal bus berada di sisi utara bangunan stasiun utama, yang disebut juga sebagai bus plaza. Stasiun ini sedang menunggu babak baru: proyek besar sedang disiapkan untuk menjadikannya pusat mobilitas terpadu masa depan, dan aku baru tahu. Tapi hari itu, ia masih setia dengan wajah lamanya.
Saat kami tiba di Sacramento Valley Station, rasanya seperti masuk ke set film coboy. Aku langsung merasa melangkah ke masa lalu. Bangunan tua bergaya Beaux-Arts berdiri kokoh, dengan dinding bata merah dan jendela tinggi yang mengintip ke masa lalu. Tidak ada hiruk pikuk seperti stasiun modern. Yang terdengar hanya langkah kaki di trotoar dan suara angin yang menyapu pelan. Kalau saja ada kuda terikat di tiang depan, aku mungkin akan percaya bahwa aku sedang berada di tahun 1880 😁
Stasiun ini bukan sekadar tempat transit. Ia adalah potongan sejarah yang masih berdetak pelan di tengah kota modern. Dan hari itu aku merasa seperti penjelajah waktu-mampir sebentar di era Laura Ingalls, sebelum kembali ke dunia sekarang.
Melangkah keluar dari terminal, kami masuk ke kawasan Old Sacramento, kota yang memang dirancang untuk mempertahankan suasana abad 19. Bangunan di kawasan tersebut bergaya klasik dengan papan nama bergaya abad ke-19. di kawasan tersebut, aku melihat bangunan kecil berbahan kayu bertuliskan "Old Sacramento Schoolhouse Museum." Sayangnya hari itu hari Minggu dan pintu museum tertutup rapat. Tetiba saya membayangkan kelas dengan papan tulis hitam di depannya, dimana guru menggunakan kapur putih untuk menulis. Ini seperti sekolahnya Laura Ingalls 😀 Museum ini merupakan replika sekolah satu ruang dari abad ke 19.
| Old Sacramento Schoolhouse Museum |
Museum sekolah ini berada dalam kawasan bersejarah yang utuh "Old Sacramento Historic Park" yang semacam "portal waktu" yang membawa pengunjung ke masa lalu California. Di seberang museum sekolah ini terdapat toko yang menjual beraneka ragam dan warna permen, bener-bener surganya anak-anak.
Kami terus berjalan, dan melihat replika stasiun tua yang dulu menjadi titik penting dalam pembangunan rel transkontinental Amerika yang dikenal sebagai Central Pacific Railroad Depot. Tempat ini merupakan bagian dari California State Railroad Museum. Di tempat ini kita bisa melihat stasiun penumpang dan gudang barang di era 1870-an
| Depot tua, titik awal rel transkontinental |
| Toko perhiasan keluarga sejak 1850, menyatu dengan sejarah kota. |
| Bangunan yang dulu tempat perusahaan pertambangan, kini penjaga sejarah |
| Living History Presents |
Selain hal di atas, juga ada semacam pertunjukkan atau simulasi mendulang emas menggunakan peralatan kuno zaman dulu bagi pengjung. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman depan Sacramento History Museum. Saya berkesempatan mencoba mendulang emas seperti yang diajarkan perempuan yang mengenakan gaun zaman dulu.
| Simulasi Mendulang Emas bagi Pengunjung |
| Menari Bersama Pengunjung |















Comments
Post a Comment