Perjalanan ke Manado Sulawesi Utara

Perjalanan ke Sulawesi Utara sudah dua tahun lalu berlalu, tepatnya pada Bulan April 2014. Kali ini saya ingin tuliskan di sini, sembari mengingat-ingat peristiwa yang saya alami saat itu. 

Lama perjalanan Jakarta-Manado ditempuh selama 3,5 jam, tetapi karena perbedaan waktu (Manado di WITA sedangkan Jakarta WIB), maka kita jadi "rugi" satu jam. Sesampai di Manado jangan lupa jam nya ditambhakan satu jam. Namun sebaliknya, jika kita balik ke Jakarta untung satu jam. Bila berangkat pukul 10.00 WITA, maka tiba di Jakarta pukul 12.00 WIB.

Sampai di Bandara Sam Ratulangi sudah agak siang. Bandara Internasional Sam Ratulangi ini terletak di Kecamatan Mapanget kira-kira 30 menit dari arah pusat Kota Manado. Dari Bandara saya menuju Kota Manado, untuk membeli makanan, yang akan dibawa ke Pulau Bunaken. Saya beli nasi kuning di RM Saroja di Jl. Diponegoro No. 9 Manado. Pemilik RM ini adalah muslim. RM ini berdiri sejak tahun 1940-an sebagaimana yang tertulis di papan nama RM. Nasi kuningnya memiliki cita rasa dan penyajian yang unik, berbeda dengan nasi kuning di daerah lain, karena dibubuhi abon daging ikan cakalang rica dan disajikan dalam bungkusan menggunakan daun aren. Bentuk nasi kuningnya dapat dilihat di sini http://blog.negerisendiri.com/blogpage.php?judul=66  

Bagi muslim yang mau kuliner di Kota Manado perlu lebih banyak informasi, untuk memastikan kehalalan makanan. Seperti yang sudah kita ketahui mayoritas penduduk Kota Manado beragama Kristen. Di Kota ini kita akan bertemu gereja setiap jarak 100 meter perjalanan. Walaupun begitu, orang Islam juga cukup banyak di sana. Di beberapa tempat di Kota Manado, muslimah berjilbab cukup banyak dijumpai.

Perjalanan dilanjutkan ke Pulau Bunaken, dengan berbekal nasi kuning saroja. Dari Dermaga Marina, terlihat Pulau Manado Tua di kejauhan, yang berdampingan dengan Pulau Bunaken. Taman Laut Bunaken adalah salah satu dari sejumlah kawasan konservasi alam atau Taman Nasional di Indonesia. Taman Laut ini terkenal dengan formasi terumbu karangnya yang luas dan indah sehingga sering dijadikan lokasi penyelamanan turis-turis mancanegara. Pulau Bunaken adalah salah satu dari lima pulau yang tersebar beberapa kilometer dari pesisir pantai Kota Manado. Letaknya hanya sekitar 8 km dari daratan Kota Manado.    

Dermaga Marina

Dermaga Marina

Selama di perjalanan saya dapat menikmati keindahan bawah laut melalui bak dalam perahu yang dasarnya sengaja dibuat seperti jendela ke arah dasar laut. Jendela ini dapat diturunkan lebih jauh ke dasar laut, sehingga kita dapat melihat pemandangan bawah laut Bunaken lebih jelas. Banyak spesies ikan dengan berbagai warna, ukuran dan bentuk yang indah dan beragam. MasyaAllah. Dari jendela tersebut saya juga dapat menyaksikan dasar laut yang kadang datar kadang berlembah (palung laut).  Walau ga bisa snorkeling apalagi diving, namun Alhamdulillah dengan cara ini masih bisa menikmati keindahan laut Bunaken.

Kanan gambar, terlihat bak yang dari dasarnya kita bisa melihat dasar laut

  


Perjalanan ke Pulau Bunaken ini menempuh waktu setengah jam. Perahu berlabuh di Dermaga Pulau Bunaken. Dermaganya kecil, cukup untuk bersandar beberapa perahu. Ada perkampungan penduduk di ujung pulau. Sedangkan di bagian tengah terdapat kios-kios penjual cenderamata/souvenir dan jajanan. Sampai di pulau, saya menunaikan sholat Zuhur dan Ashar. Setelahnya saya berkeliling menikmati suasana pulau sambil mencari beberapa cenderamata. Keindahan Pulau Bunaken tercemar dengan banyaknya sampah di sepanjang pantai. Hal ini harusnya jadi perhatian masyarakat setempat dan pemerintah daerah.

Dermaga Pulau Bunaken

Suasana pantai di Pulau Bunaken

Suasana di Pulau Bunaken
Papan nama dari Kemenhut Balai Taman Nasional Bunaken

Puas berjalan-jalan di Pulau Bunaken, saya melanjutkan perjalanan menuju Kota Tomohon. Saya menuju pasar tradisional Tomohon. Sampai di sana sudah sore dan pasar mulai sepi. Saya hanya melihat pedagang sayur-sayuran. Ternyata Pasar Tomohon ini sangat unik.Pasar ini menyediakan segala macam daging hewan. Tidak hanya ayam, kambing dan sapi yang biasa kita lihat di pasar-pasar daerah lain. Tapi di sini juga ada babi, anjing, ular, kelelawar bahkan tikus juga ada. Yang pengen tau keunikan pasar ini bisa dilihat di sini http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/berkeliling-melihat-daging-tak-biasa-di-pasar-tomohon. Tapi saat saya di sana, sudah tidak mendapati pemandangan tersebut, mungkin karena sudah sore, atau mungkin karena saya memang tidak mengitari semua bagian pasar.


Pasar Tomohon

Pasar Tomohon

Pasar Tomohon


Pasar Tomohon


Selanjutnya perjalanan diteruskan menuju Kabupaten Minahasa. Untuk kemudian istirahat dan menginap di sana. 
Ceritanya dilanjutkan di tulisan yang lain ya. (Bunda Muthia)


Comments

Post a Comment