Makan Tidak Harus Nasi

Belum Makan Kalau Belum Makan Nasi 

Sebagian besar penduduk Indonesia mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok utama, bahkan nasi menjadi pola konsumsi utama masyarakat di semua wilayah di Indonesia. Masyarakat Indonesia terbiasa makan nasi tiga kali sehari, sebagai makanan pokok untuk sarapan, makan siang dan makan malam. Orang Indonesia terkenal dengan ungkapan, “Belum makan, kalau belum makan nasi.” 

Masyarakat di wilayah timur Indonesia, meskipun mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok utamanya, namun masih banyak ditemui masyarakat yang mengonsumsi makanan pokok lain, misalnya jagung di daerah Gorontalo dan Nusa Tenggara Timur; ubi kayu atau singkong di daerah Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat; dan juga sagu. 


Indonesia Kaya Akan Pangan Sumber Karbohidrat 

Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan pangan. Indonesia memiliki beragam pangan lokal sumber karbohidrat, yang fungsinya sama dengan nasi, yaitu sebagai sumber energi. Namun walau pun begitu, masing-masing bahan pangan memiliki kandungan zat gizi yang berbeda-beda. 

Banyak sekali bahan pangan pokok sumber karbohidrat yang tersedia di wilayah nusantara ini, dengan jenis yang bermacam-macam. Ada berupa buah-buahan, seperti sukun, pisang (kepok); umbi-umbian misalnya ubi kayu, ubi jalar, kentang, ganyong, talas, gembili, dan garut; serealia, seperti jagung, jewawut, jali, dan sorgum; serta sagu. 


Hidangan Makan siang dengan jagung sebagai sumber karbohidrat (Foto: muthia.rambai)


Perkedel Kentang Pengganti Nasi 

Saat seorang mahasiswi dari Prancis magang selama sebulan di tempat saya bekerja, dia bingung mendapati saya dan teman-teman selalu makan nasi setiap kali makan siang. Saat suatu hari kami membeli makan di rumah makan Padang, dia memesan tiga potong perkedel kentang sebagai makanan pokok dan lauk ikan sebagai sumber protein. Lagi-lagi dia bingung melihat beberapa orang teman, selalu sedia kerupuk di setiap kali makan. Menurutnya, kerupuk itu makanan useless, tidak berguna. Saya cukup kaget mendengar komentarnya saat itu. Pilihan mahasiswi tersebut akan perkedel kentang sebagai makanan pokok sudah tepat, karena kentang merupakan bahan pangan sumber karbohidrat. Jika kita sudah mengonsumsi kentang dalam jumlah cukup, maka seharusnya kita tidak membutuhkan nasi.

 

Kebutuhan Konsumsi Pangan Pokok 

Kebutuhan setiap orang akan konsumsi pangan berbeda menurut usia, jenis kelamin, aktifitas dan kondisi fisiologis (sakit, hamil, atau menyusui). Misalnya untuk wanita dewasa berusia 30-49 tahun, kebutuhan konsumsi pangan sumber karbohidrat (makanan pokok) adalah 4,5 porsi sehari, setara dengan 450 gram nasi atau sekitar 3,5 gelas nasi. Satu porsi nasi adalah 100 gram atau ¾ gelas nasi. 

Jika 4,5 porsi makanan pokok ini didistribusikan dalam tiga kali waktu makan, maka porsi makan siang mendapat jumlah terbesar, yaitu sebanyak 40%, berikutnya sarapan (35%), dan porsi paling sedikit adalah makan malam (25%). Namun perlu diingat, jika di antara jadwal makan besar tersebut, kita ngemil atau mengonsumsi makanan ringan lainnya, maka porsi makan besar kita perlu dikurangi lagi. 


Tubuh Sehat dengan Konsumsi Pangan yang Cukup 

Prof. Hardinsyah, guru besar dan ahli gizi dari IPB menyatakan bahwa untuk hidup sehat, aktif dan produktif, maka perlu mengonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup dan beragam. Dengan beragam pangan yang dikonsumsi, akan diperoleh berbagai zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Dan semuanya itu perlu diikuti dengan olahraga yang cukup, untuk mencapai kondisi sehat yang optimal.

Pertengahan Desember 2020



Comments