Wisata ke Pulau Seribu Setelah Lebaran Mei 2022 (Bagian 1)

Sudah lama sebetulnya ingin jalan-jalan ke Kepulauan Seribu, tapi si Abi belum ngasih lampu hijau. Banyak pertimbangan sich. Beliau lebih banyak khawatir bawa keluarga ke sana. Anak-anak yang masih kecil; kapalnya yang engga bagus; cuaca yang engga kondusif, dan lain-lain. Ada saja kendalanya. Padahal si Abi sudah empat kali liburan bawa Tim nya ke sana. Sementara istri dan anak-anak belum pernah sama sekali 😃

Alhamdulillah, setelah Lebaran Idul Fitri 1443 H tepatnya tanggal 7-8 Mei 2022 akhirnya atas izin Allah, kesampaian juga liburan ke Pulau Seribu. Dan liburan kali ini engga direncanakan sama sekali. Dadakan kayak tahu bulat. Biasanya liburan Lebaran di hari ke 4 atau ke lima, kami mengajak anak-anak jalan-jalan ke tempat wisata. Awalnya, Abi mengusulkan liburan ke Kebun Binatang Ragunan. Saya mengajukan keberatan hehehe, mengingat sudah sering ke sana, dan kebayang tumpah ruahnya pengunjung di sana berlibur pasca lebaran. Semua spot pasti ramai, termasuk tempat makan, toilet, tempat sholat bahkan parkiran, tentu ramai banget. Seperti pengalaman saat terkahir ke sana, yang saya tidak ingat lagi kapan. Saat baru datang kami sudah menemukan kendala susah mencari tempat parkir. Saat itu saya ga bisa menikmati liburan ke Ragunan sama sekali. Memori yang tersimpan dalam ingatan saya cuma capek dan lelah yang luar biasa. 

Namun menurut si Abi yang sudah cari informasi, jika mau ke Kebun Binatang Ragunan dan ke tempat wisata mana pun di Jakarta saat libur Lebaran 2022 ini, mesti mendaftar secara online terlebih dahulu H-1. Tidak bisa beli tiket on the spot tanpa mendaftar online terlebih dahulu. Pasti akan ditolak oleh petugas. Kebijakan ini diberlakukan untuk mengantisipasi membludaknya wisatawan yang ada di dalam lokasi wisata di masa pandemi covid (walaupun secara angka-angka sudah menurun). Jadi, kemungkinan tidak akan ramai pengunjung di Ragunan. Pendaftaran ditutup saat kuota sudah penuh, dan baru bisa mendaftar lagi untuk hari berikutnya (hari ke-2). Begitu menurut si Abi. Tapi tetap saja saya keberatan kalau mesti ke Ragunan lagi. Kekeuh ya saya 😊

*******

Akhirnya, jadi juga kami liburan ke Pulau Seribu. Awalnya kita mau kek backpakeran gitu. Beli tiket sendiri. Cari penginapan sendiri, dan seterusnya sendiri. Tapi kata Abi gambling nya terlalu besar. Apalagi ini masih suasana Lebaran dan tambah lagi kita bawa anak-anak. Akhirnya kita menggunakan jasa agen wisata. Jadi dia yang atur semua. Hasil kalkukasi Abi, biaya jasa agen ini tidak terlalu mahal dibanding backpaker-an. Apalagi kata Abi, agennya ini saudara dari temannya Abi, jadi bisa dipercaya. 

********

Perjalanan dimulai hari Sabtu pagi tanggal 7 Mei 2022, hari ke-6 Libur Lebaran. H-1 saya sudah booking taxi Blue Bird tujuan Dermaga Marina Ancol. Tadinya mau pesan kendaraan online saja pas mau berangkat pagi besok, tapi khawatir ada kendala, atau di-cancel tiba-tiba oleh driver misalnya. Jadinya biar tenang kita booking H-1. Untuk tiket masuk ke Ancol juga perlu di-booking H-1, karena Dermaga Marina terletak di wilayah Ancol. Harga tiket Rp.25.000,-/orang ditambah biaya mobil juga dengan harga yang sama.

Setelah shubuh kita sudah berangkat. Jadwal kapal boarding pagi itu jam 07.00, jadi info agennya agar kami sudah standby di Dermaga 16 Marina Ancol jam 06.30. Sesampai di pintu masuk Ancol ke arah dermaga, petugas meminta tiket berupa barcode yang dikirimkan secara online ke smartphone kami oleh agen wisata. Jadi kami tidak beli sendiri. Satu persatu tiket kami di-scan oleh petugas. Setelahnya kami diberikan tiket berupa karcis untuk taxi yang kami tumpangi bisa ke luar dari lokasi wisata Ancol tersebut.

Alhamdulillah kami sampai lebih awal dari waktu yang ditentukan oleh agen. Sesampai di dermaga suasana masih sangat sepi, baru ada tiga orang penumpang yang kami temui di sana. Jadi sambil menunggu, saya bisa sarapan dulu, karena di rumah tidak sempat lagi sarapan. Saya lebih mengutamakan anak-anak, agar mereka tetap fit selama dalam perjalanan nanti.


Pintu Masuk Dermaga 16 Marina Ancol

Suasana Dermaga 16 Marina Ancol yang Masih Sepi


Tempat Kapal Bersandar di Dermaga 16 Marina Ancol

Biaya tiket speedboat untuk ke Pulau Seribu, tepatnya ke Pulau Pramuka Rp.200.000,-/orang. Sepertinya harga ini harga Lebaran. Harga normal informasinya sekitar Rp.180.000,- /orang. Tiket kami sudah dibooking oleh agen wisata. Dan selang 30 menit dari waktu kedatangan kami di Dermaga Marina, agen wisata kami muncul, untuk sama-sama naik speedboat menyeberang ke Pulau Pramuka.

Ternyata keberangkatan sedikit terlambat. Jam 07.00 belum ada tanda-tanda penumpang diminta untuk naik kapal. Pada jam 07.45, Petugas menginformasikan melalui pengeras suara agar seluruh penumpang yang berusia 12 tahun ke atas, melakukan scan aplikasi Peduli Lindungi melalui smartphone masing-masing di titik-titik yang telah disiapkan petugas. Petugas juga menginformasikan bahwa kapal akan berangkat jam 08.00. Sebelum jam 08.00, petugas mulai memanggil penumpang sesuai booking-an tiket, dan meminta mereka naik ke kapal. Di pintu masuk menuju dermaga dimana kapal bersandar, tampak banyak aparat kepolisian dan petugas keamanan dermaga berjaga. Juga tampak Abang None Jakarta berdiri di antara petugas melepas para penumpang menaiki kapal. Saya tidak tahu kenapa Abang None itu berada di sana. 

Satu persatu penumpang mulai menaiki kapal. Kapal speedboat yang terdiri dari dua lantai, dimana lantai satu ber-AC sementara lantai atas tidak dan semi terbuka. Lantai satu jendelanya sedikit tinggi jadi tidak bisa memandang laut lepas dengan bebas sembari duduk. Sementara di lantai atas, penumpang dapat dengan bebas melihat pemandangan laut biru. Namun jika cuaca panas, mungkin sedikit tidak nyaman duduk di lantai atas, apalagi jika kita tidak kuat dengan angin yang berhembus kencang. Jadi sebaiknya dipertimbangkan jika akan memilih tempat duduk.

Kami memilih untuk duduk di lantai satu, di ruangan tertutup yang ber-AC. Satu bangku untuk 4 orang penumpang. Jam 08.14 kapal yang kami tumpangi mulai bergerak perlahan meninggalkan dermaga. Saya yang bangun lebih pagi memanfaatkan waktu perjalanan untuk tidur sejenak. Karena mau melihat pemandangan laut biru pun tidak bisa. Kapal sempat berhenti di satu pulau, yang saya tidak tahu pulau apa. Sekitar jam 09.27 kapal mulai merapat di Dermaga Pulau Pramuka tempat tujuan kami menginap.

Kondisi Dalam Speedboat di Lantai 1 

 *******

Udara pantai yang panas menyambut kedatangan kami di Pulau Pramuka. Namun angin laut yang berhembus dan birunya pemandangan laut tentunya sangat mengimbangi suasana panas pagi menjelang siang itu. Kami langsung di antar ke penginapan, untuk beristirahat sejenak dan makan siang. Setelah zhuhur, jam 12.30 agen yang kami panggil mas Fathi itu akan menjemput kami ke penginapan untuk memulai perjalanan seru di tiga pulau untuk berwisata dari pulau ke pulau.


Suasana Dermaga Tempat Bersandarnya Kapal di Pulau Pramuka

Udara Panas Menyambut Kami di Pagi Menjelang Siang di Pulau Pramuka

Sesampai di penginapan sudah tersedia makan siang berupa nasi, ikan goreng balado, cumi-cumi oseng pedes, sayur asem dan buah pepaya serta air minum mineral gelas. Kamar yang ber-AC ini membuat istirahat menjelang zhuhur terasa nyaman. Penginapan yang kami booking sangat sederhana, berupa kamar dengan satu kamar mandi tanpa shower dan air panas dingin (menggunakan ember dan gayung untuk mandi). Terdapat TV, jemuran pakaian, cermin, tempat sampah, kasur 4 bed tanpa selimut. Tidak ada handuk maupun peralatan mandi. Di teras kamar bagian luar, terdapat sepasang kursi dan meja untuk bersantai sambil melihat laut lepas yang berada di depan kamar. Dispenser air minum panas dingin terdapat di koridor penginapan, yang merupakan fasilitas bersama dengan tamu lainnya yang menginap di kamar sebelah.

Sekian dulu cerita perjalanan menuju Pulau Seribu ya.... Perjalanan berwisatanya akan saya tulis di Bagian ke-2 berikutnyaa. Semoga bermanfaat. 

Jakarta, 9 Mei 2022
Back to work at the 1st day




Comments