I'tikaf Ramadhan

Alhamdulillah tahun 2019 ini kami sekeluarga bisa melaksanakan i'tikaf walau hanya satu hari di hari ke sembilan dari sepuluh hari terakhir Bulan Ramadhan. Awalnya anak-anak tidak terlalu antusias, tapi saya dan suami motivasi terus (setengah memaksa hehehe), akhirnya berangkat juga ke masjid. Namun karena masih banyak pekerjaan di rumah yang mesti diselesaikan, akhirnya kita ke masjid ba'da (selesai) sholat Isya. Biasanya kita ke masjid ba'da sholat maghrib. Jadi dapat mengikuti sholat Isya berjama'ah dan mendengarkan ceramah.

Ke masjid anak-anak membawa bantal. Sedangkan saya cuma bawa selimut tipis dan ayahnya anak-anak cuma pakai jaket saja. Setelah menyelesaikan sholat tarawih berjama'ah, kami mendaftar di Panitia untuk mengikuti i'tikaf malam itu sampai sahur. Panitia menyiapkan makanan untuk sahur bagi peserta yang sudah mendaftar. Tapi ada juga orang-orang yang tidak mendaftar di Panitia, karena sahurnya di rumah (bagi orang-orang yang rumahnya dekat dengan masjid).  

Ternyata panitia juga menyiapkan air minum mineral (panas dan dingin), beberapa minuman sachet (kopi, teh, gula) dan minuman ringan lainnya. Selain itu panitia juga menyiapkan mie instant dalam cup yang siap diseduh. Anak-anak mendapati hal ini merasa senang dan langsung berkomentar dan bilang sama Bundanya, "Wah asyik banget ya Bun, tahu begini aku dari kemaren-kemaren saja ikut i'tikaf di sini". Bahagia rasanya mendapati anak-anak mulai menikmati malam pertamanya i'tikaf di masjid, walaupun karena motivasi makanan dan minuman. Mudah-mudahan ke depan, anak-anak bisa lebih baik menjalani malam-malam i'tikaf mereka, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW dan para sahabat.

Setelah sholat tarawih, banyak orang yang membaca Alqur'an. Ada juga yang terlihat dzikir, juga sholat. Bahkan ada juga yang sudah mulai beristirahat. Anak-anak kecil yang jumlahnya puluhan terlihat masih terjaga, menikmati minuman dan makanan kecil yang ada. Mereka terlihat berkelompok bersama teman-teman. Ada yang kenal karena tetangga dekat rumah, ada juga yang kenal karena satu sekolahan atau satu tempat mengaji. Anak sulungku ijin keluar membeli makanan, katanya masih lapar. Karena usianya yang sudah besar, saya mengizinkannya ke luar masjid untuk membeli makanan yang dimaksud. Sepulang jajan, dia bersama dua adiknya duduk di teras masjid sambil menikmati makanan yang baru dibeli. 

Sekitar jam 23.00-an, saya, suami dan anak-anak mulai beristirahat dalam lokasi yang terpisah, laki-laki dan perempuan. Namun masih banyak orang-orang yang masih tilawah Alqurán. Sekitar jam 02.15, panitia mulai membangunkan jamaáh untuk melaksanakan Qiyamul lail berjamaáh. Anak-anak masih tertidur saat qiyamullail. Sepertinya masih mengantuk berat, apalagi tidurnya juga terlambat dari hari biasanya. Mereka baru dibangunkan saat makan sahur, sekitar jam 03.40. Panitia sudah mulai membagikan makanan sahur kepada jamaáh berbentuk nasi box. Saat makan sahur, keluarga dibolehkan berkumpul dalam satu lokasi, di lokasi ikhwan (laki-laki), karena ada anak-anak kecil yang masih membutuhkan bantuan ibunya saat makan sahur. 

Setelah sholat shubuh selesai, anak-anak sudah mulai tiduran lagi. Khawatir mereka tertidur lagi di masjid, sementara saya masih ada pekerjaan di rumah, akhirnya kita memutuskan untuk pulang saat ceramah shubuh masih berlangsung. Akhirnya kita sampai di rumah saat suasana masih sedikit gelap. 

Ternyata ramai juga orang-orang yang i'tikaf di masjid. Ada hikmahnya ga bisa mudik tahun ini, sehingga bisa menikmati i'tikaf walau hanya satu malam. Semoga tahun berikutnya bisa lebih baik lagi. Semoga anak-anak pun, menikmatinya dan bisa membekas dalam dirinya, sampai mereka dewasa kelak. 

Malam I'tikaf saat itu, Senin 3 Juni 2019 di Depok



Comments