Danau Tondano Minahasa Sulawesi Utara

Lagi-lagi ini hasil perjalanan lama yang baru sempat dituliskan di sini. Saat berkunjung ke Minahasa Sulawesi Utara beberapa tahun yang lalu.

Saya menginap di sebuah villa di pinggir Danau Tondano. Saat masuk ke villa hari sudah sore menjelang malam. Suasana sekitar sudah mulai gelap. Memasuki area dalam penginapan seperti berada di masa lampau. Semua bahan bangunan sampai tempat tidur dan kursi sofa serta kursi makan semua berbahan rotan. Suasana di dalam penginapan sangat natural. Di villa tersebut terdapat dua kamar tidur di lantai bawah. Di lantai dua saya tidak ingat terdapat berapa kamar. Di bagian belakang bangunan villa terdapat dapur dan kamar penjaga villa yang menyiapkan segala kebutuhan tamu, termasuk sarapan pagi. 

Villa Tampak dari Kejauhan

Saya baru sadar di pagi hari saat akan meninggalkan villa ini, ternyata bangunan ini sangat unik dengan gaya arsitektur ala Eropa. Pemandangan sekitar sangat indah, memanjakan mata. Jalan menuju villa yang terdapat di tengah-tengah setu (danau kecil apa kolam ya?) berupa jembatan kayu, dengan pintu masuk yang bisa ditutup dan dikunci. Saat saya akan keluar villa, di pinggir jalan dekat pintu masuk jembatan penghubung ke villa, terdapat banyak muda-mudi yang mengambil foto dengan latar belakang bangunan villa. Bangunan yang unik ini menarik perhatian orang-orang yang lalu lalang di sepanjang jalan depan villa. 


Jembatan Penghubung Gerbang dan Bangunan Villa

Saat malam hari daerah di sekitar villa sangat gelap, dengan rumput ilalang yang tumbuh tinggi di sepanjang pinggir jalan. Bagi pendatang baru seperti saya, hal ini tentu sedikit membuat khawatir untuk jalan-jalan keluar sekedar untuk mencari makan malam. Tidak ada lampu penerang jalan, hanya mengandalkan lampu penerang mobil. Mungkin kondisi sekarang berbeda dengan saat saya dulu berkunjung ke sana.

Saya dan teman-teman makan malam di sebuah rumah makan yang berada di pinggir Danau Tondano, tidak jauh dari villa tempat kami menginap. Saya lupa nama rumah makannya. Yang saya ingat, tempatnya luas, bangunan dominan dari kayu, sebagian bangunan berada di atas danau. Rumah makan ini juga bisa di-book untuk merayakan berbagai acara. Dan sebelum saya makan malam di sini sepertinya baru saja ada yang menggunakan tempat ini untuk pesta. Dan menu khas sini yang saya suka adalah bakwan/perkedel Ikan Nike. Ikannya berukuran kecil-kecil seperti Ikan Teri Nasi. 


Diposting 26 Maret 2020 saat CoVid-19 menyerang dunia
(Positif CoVid 19 di Indonesia sudah mencapai 790 orang dan
 58 orang meninggal)
so sad

 

Comments