Perjalanan Menunaikan Ibadah Haji (Part 1)

Kali ini saya ingin berbagi pada teman-teman semua, pengalaman perjalanan haji seorang teman, yang dia tuliskan di laman media sosialnya. Saya sebelumnya sudah minta izin kepadanya untuk mengirim ulang  semua tulisannya tentang perjalanan tersebut di sini. Jika kalian semua mau baca dari laman media sosialnya langsung juga mangga, di Facebook dengan nama akun Liza Kurnia Sari.

Saya sendiri belum menunaikan ibadah haji, bahkan belum pernah pula mengunjungi Makkah dan Madinah. Apakah tidak rindu? Jangan ditanya. Alhamdulillah tahun 2016 dimampukan untuk mendaftar haji, namun butuh puluhan tahun untuk menunggu keberangkatan. Semoga Allah memberikan kesempatan, kekuatan dan kesehatan bagi saya dan keluarga untuk menunaikan ibadah haji pada waktu yang tepat. Aamiin. Semoga demikian pula dengan pembaca semua. 

Oh ya, saya memuat tulisan teman di sini, karena menurut saya ga banyak orang yang berhaji yang menceritakan pengalamannya secara detil. Dan menurut saya, sebagai orang yang belum pernah ke sana sama sekali, tentu akan sangat membantu kita memahami situasi yang nanti akan dialami pada saat waktu dan kesempatan berhaji itu datang. Oh ya, tulisan ini akan berjilid-jilid, karena banyaks ekali yang akan dibagi ke teman-teman pembaca semua.   

Demikian pengantar dari saya, enjoy perjalanan temanku Liza ya.


********

Perjalanan Haji tahun 2025 ini saya (baca: Liza) jalani selama 40 hari di Tanah Suci, mulai dari keberangkatan di embarkasi sampai pulang kembali. Cerita ini kita mulai dari pengalaman masuk asrama haji ya. 


Embarkasi: Titik Awal Perjalanan

Kami masuk embarkasi pada pagi hari. Setelah pelepasan bersama Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), kami naik bus bareng-bareng ke Asrama Haji Pondok Gede. Keluarga jama'ah hanya dapat  mengantar sampai KBIH. Ikut konvoi ke Asrama  pun gak faedah, karena bus langsung masuk komplek asrama haji, beda dengan parkiran pengantar, lalu jamaah langsung masuk aula. 

Masuk asrama haji, koper kecil langsung diambil alih Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), ibu-ibu yang masih ‘muda’ diarahkan untuk periksa kehamilan bersama petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan, dari Halim. Setelah itu lanjut ke pemeriksaan kesehatan (kembali) bersama tim dari Puskesmas se-Jakarta Timur. Kenapa kembali, karena sebelum bisa pelunasan sudah ada juga pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Kecamatan dan MCU di Rumah Sakit. Di embarkasi dibagikan peralatan kesehatan terdiri dari semprotan air (di Makkah-Madinah diisi air Zamzam, yang sangat berguna untuk menyegarkan mata, meredakan panas, bahkan wudhu), masker, oralit, hand sanitizer, krim otot (akan dioles tiap malam untuk meredakan ketegangan otot karena bolak-balik masjid dan jalan kaki ke mana-mana). Jadi dapat dipastikan di embarkasi bawaan kita akan bertambah. Jika koper kecil tidak penuh dapat dimasukkan ke dalam koper saja agar tidak ribet. Setelah itu dibagikan living cost, pasport, gelang jamaah haji, dan kartu asrama. 

Setelah itu jama'ah dapat masuk ke kamar masing-masing untuk beristirahat. Waktu istirahat ini hendaknya dapat dimanfaatkan secara baik, dan sebelum istirahat pastikan jam keberangkatan, mungkin perlu memasang alarm agar jangan sampai tertinggal atau buru-buru. Malam sebelum berangkat walau disuruh tidur yang cukup pasti kurang berkualitas. Karena jadwal pendorongan jama'ah (waktu pergerakan jama'ah) saya jam 20.00 WIB untuk penerbangan jam 04.00, saya usahakan tidur. Dapat tidur selama 1,5 jam itu mewah banget. Diselingi terima telpon bocah yang ditinggal di rumah, yang saat diangkat sudah berurai air mata, saya mencoba membaca lagi buku manasik dan menonton video tentang haji. 

Saya kebagian di Asrama Haji Pondok Gede yang berlokasi di Jakarta Timur. Saya kebagian kamar di lantai 4 dengan jumlah penghuni 3 orang jama'ah sekamar. Di asrama ini, jama'ah disediakan handuk, dan perlengkapan mandi.

Untuk kartu telepon, saya yang merasa agak gaptek urusan beginian memilih membeli paket data roaming di counter provider di Asrama Haji. Sama pedagangnya diisiin dan diaktifkan paket roaming terjadwal, jadi begitu saya turun pesawat di Arab Saudi, paket roamingnya langsung aktif. Kasus di beberapa teman, beli paket data lewat mobile phone ada yang bingung mengaktifkan paket roamingnya. Kalau anaknya yang beliin, sudah kasih tau ibunya cara aktifin paket tapi begitu praktik, Emaknya bingung. Jika membeli di counter, kita bisa memilih bonus, pilihan hadiah dari provider seperti payung, bantal leher atau tumbler. Karena semua hadiah tersebut sudah saya bawa, saya nawar agar hadiah dapat diuangkan saja. Pedagangnya nyengir dong, dan bilang, "Kan hadiah bu, gak bisa diuangkan". 

Malamnya diadakan pelepasan jama'ah, serah terima jamaah dari PPIH ke petugas kloter. Nanti saat kepulangan, namanya jadi debarkasi, ada serah terima jamaah kembali dari petugas kloter ke PPIH. 

Serah terima Jama'ah dari PPIH ke Petugas Kloter


Saat pemeriksaan bawaan, ujian kesabaran dimulai. Ke ruang pemeriksaan hanya boleh membawa cairan sebanyak 100 ml. Jadi, air mineral, jus buah enak yang belum sempat diminum harus ditinggal atau diminum dengan cepat dengan kemungkinan harus ke kamar mandi lagi akibat kembung mendadak 😊 (minum jus jam 22.00). Di bagian menuju imigrasi, jama'ah antri. Untuk lansia diberikan antri di jalur cepat. Selesai pemeriksaan barang, naik bus ke bandara. Nunggu berjam-jam di bandara, dingin, bolak-balik ke kamar mandi. Kayaknya di kesempatan ke-4 ke kamar mandi petugasnya mulai mengenali muka saya. Jangan takut kelaparan karena setelah pemeriksaan bawaan, jama'ah dikasih makan malam. Padahal di embarkasi sudah makan, snack yang kita juga bingung ngabisin atau bawanya. Kalau bisa tidur-tidur ayam di bandara ya tidur saja, sambil tetap memperhatikan dan mendengar pengumuman boarding. 

Akhirnya masuk pesawat. Dan siap-siap menikmati perjalanan yang hampir 10 jam. Ohya, Pramugari Saudi Airlines mayoritas orang Indonesia, jadi enak kalau butuh apa-apa, ga perlu mikir mesti ngomong apa.

Demikian dulu ya episode pertama, pemanasan😀 Foto ini adalah serah terima jamaah dari PPIH ke petugas kloter





Comments

Popular Posts