Berlatih Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan tahun 2017 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Abang si sulung (13 tahun) berada di Pondok Pesantren selama 3 pekan awal puasa ramadhan. Tinggal dua adiknya di rumah bersama abi bunda menjalankan puasa ramadhan bersama. Persiapan yang coba Bunda berikan untuk Uda (9 tahun) dan si bungsu (7 tahun) diantaranya adalah dengan jauh-jauh hari menyampaikan informasi akan datangnya bulan ramadhan, dimana umat Islam diwajibkan berpuasa. Tadinya mau mengajak anak-anak untuk berpuasa sunnah di Bulan Rajab dan Sya'ban sebagai pemanasan, tapi ternyata tidak terealisasi. Selanjutnya di saat-saat menjelang dekat berpuasa, Bunda mengajak si Bungsu untuk membantu Bunda membuat hiasan rumah untuk menyambut Ramadhan. Mulai dari teras rumah, pintu depan dan di dalam rumah, kami menempel dan menggantungkan berbagai hiasan untuk menyemarakkan Ramadhan. Hiasan rumah ini Bunda tujukan untuk memberikan suasana berbeda agar anak-anak lebih senang dan semangat menjalani hari-hari puasa sebulan penuh yang pastinya tidak mudah mereka jalani. 
Puasa pertama tiba, tepatnya tanggal 27 Mei 2017. Alhamdulillah, puasa pertama jatuh pada hari Sabtu, dimana itu berarti Bunda tidak bekerja dan dapat menemani anak-anak full di rumah. Buat si bungsu boleh dibilang ini adalah puasa keduanya. Tahun sebelumnya, alhamdulillah si bungsu dapat berpuasa full sekitar 20 harian (persisnya Bunda lupa), itu pun batal karena si bungsu demam. Tahun lalu si bungsu masih TK B, dan berpuasa bersama teman dan Bunda Pengasuh di day care. Keberadaan Bunda Pengasuh di daycare saat itu sangat membantu Bunda melatih si bungsu berpuasa. Sahur pertama alhamdulillah berjalan lancar. Anak-anak mudah dibangunkan sahur. Si Uda yang sakit dan masih demam turut bangun untuk bersantap sahur. Saat menjelang siang Bunda berangkat mengikuti pengajian, dan si Bungsu memaksa untuk ikut. Bunda khawatir, nanti malah kepanasan, capek, haus dan lapar, dan puasanya batal. Namun si Bungsu berjanji akan baik-baik saja, dan tidak akan batal puasa. Akhirnya si Bungsu ikut Bunda ke pengajian. Di tempat pengajian, tidak lama berselang, si Bungsu tertidur di pangkuan Bunda. Si Uda yang berada di rumah sempat menelpon Bunda minta ijin untuk membatalkan puasa. Uda sudah tidak kuat lagi. Pastinya Bunda mengijinkan. Uda berbuka, untuk sementara berbuka dengan apa yang ada di rumah. Setelah zuhur, selesai sudah pengajian dan Bunda pun mengajak si Bungsu untuk pulang. Di tengah perjalanan dia minta dibelikan sirup untuk berbuka puasa dan kelapa muda. Jadilah kita mampir dulu untuk membeli permintaannya tersebut. 
Sesampai di rumah, Uda berbuka dengan makan siang yang Bunda siapkan. Si Bungsu sempat beberapa kali bilang ga kuat, sudah haus, lapar. Tapi Bunda yang saat itu yakin dia bisa, kembali menyemangatinya dan mengingatkannya akan janjinya sebelum ikut Bunda tadi. Sepertinya dia hanya tergoda lihat uda berbuka, dan karena masih kepanasan karena baru sampai di rumah. Kemudian si Bungsu Bunda minta sholat zuhur dulu. Setelahnya mereka Bunda ajak tidur siang bersama.
Alhamdulillah sore menjelang, anak-anak Bunda bangunkan. Setelah sholat ashar, mereka antusias ikut terlibat menyiapkan sajian berbuka puasa. Menu berbuka kami hanya sederhana, dan dalam jumlah sesuai anggota keluarga saja. Si Bungsu sudah berkali-kali bilang, "lama sekali maghribnya", "Berapa jam lagi Bun?" dan seterusnya.
Alhamdulillah, Allaahu akbar, akhirnya waktu berbuka tiba. Si Bungsu sontak gembira. Sebelum berbuka Bunda mengingatkan mereka untuk banyak-banyak berdoa, karena saat berbuka adalah waktu yang mustajab untuk berdoa.
______
Alhamdulillah, Bunda bersyukur kepada Allah, karena Dia memudahkan urusan Bunda dalam mendampingi anak-anak berpuasa Ramadhan, khususnya hari pertama. 
Mendampingi anak kedua dan ketiga berpuasa ternyata tidak sesulit anak sulung. Mungkin pada saat si sulung belajar berpuasa, belum ada model se usianya. Sedangkan pada saat anak kedua dan si bungsu belajar berpuasa, ada kakaknya yang sudah lebih dulu dan mampu berpuasa. Kakaknya bisa menjadi model, teman, dan inspirasi buat adik-adiknya ikut berpuasa.
Semoga, Bunda yang lain pun ikut dimudahkan mendampingi putra putrinya berpuasa Ramadhan ya. Aamiin ya Rabb

Jakarta, 7th day Ramadhan
June 2 2017

Comments