Sukses Hari Pertama Anak Sekolah


Hari pertama ananda sekolah adalah hari yang bagi sebagian ananda adalah hari yang paling menyenangkan, karena mungkin mereka sangat ingin bersekolah dan siap untuk sekolah. Tapi bagi sebagian ananda yang lain, hari pertama sekolah merupakan hari yang menakutkan, menegangkan, dan membuat tidak nyaman, karena bisa jadi ananda ini belum mau sekolah; tidak siap sekolah; atau belum mengetahui tentang kegiatan di sekolah (belum kebayang). Kesulitan di hari pertama sekolah ini lebih banyak terjadi pada ananda-ananda di PAUD, TK dan SD.
Pengalaman menyekolahkan tiga putra putri saya membuat saya belajar banyak, tentang hal apa saja yang perlu dilakukan orang tua sebelum ananda sekolah. Orang tua bahkan harus jauh-jauh hari mempersiapkan ananda sebelum mereka sekolah. Bahkan sebelum mendaftarkan ananda ke sekolah yang kita inginkan.  Persiapan yang kita lakukan akan berdampak pada hari pertama ananda sekolah.
Berikut ini ada beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua agar ananda sukses di hari pertamanya sekolah:
1.   Jauh sebelum mendaftarkan ananda di sekolah, ajak mereka observasi ke sekolah yang akan dia masuki. Pada saat itu ananda kita perkenalkan tentang sekolah dan apa saja kegiatan yang akan mereka lakukan selama di sekolah. Sekarang ini banyak sekolah PAUD/TK yang memberikan kesempatan kepada calon murid untuk sit in, mencoba belajar di kelas selama beberapa hari, sebelum pendaftaran. Jika ananda senang dan nyaman di sekolah tersebut baru kita daftarkan. Kalau respon ananda tidak senang dan tidak nyaman setelah mencoba belajar (sit in) di sana lebih dari sekali, maka jangan dipaksakan untuk mendaftarkan ananda ke sekolah tersebut. Ayah bunda bisa mencari lagi sekolah lain, dimana ananda menemukan kesenangan dan kenyamanan di sana.
2.    Pada saat mendaftar ke sekolah pilihan bersama tersebut jika memungkinkan ikut sertakan ananda. Selain untuk menyegarkan ingatan ananda bahwa dia akan belajar di sekolah tersebut, dia juga tahu bahwa dia akan segera bersekolah di sana. Selain itu mungkin sekolah meminta ananda hadir untuk pengukuran seragam mereka nantinya.
3. Beberapa sekolah terkadang melakukan tes buat calon siswa, misalnya Tes Kematangan Siswa. Tes tersebut ada yang dimaksudkan sebagai syarat lulus atau hanya sebagai catatan awal bagi guru yang akan mengajar mereka nantinya. Maka pada hari pelaksanaan tes, kita sebaiknya datang bersama ananda lebih awal. Ajaklah ananda untuk mengeksplorasi sekolahnya, berjalan-jalan mengelilingi sekolah untuk melihat-lihat suasana sekitar. Dengan hal ini, kenyamanan ananda terbangun untuk kemudian dia siap mengikuti tes. Jangan sampai kita terlambat mengantar ananda untuk mengikuti tes. Saat saya mengantar Alfin (putra kedua saya) untuk mengikuti tes masuk SD, saya terlambat datang, karena baru pulang dari tugas luar kota. Sementara dia (Alfin) tidak mau diantar abinya ke sekolah. Alfin pada saat sampai sekolah, mendapati teman-temannya sudah berada di dalam kelas, dia langsung mundur, tidak mau masuk kelas. Sampai saya akhirnya minta izin ke guru yang bertanggung jawab di kelas tersebut untuk dapat menemaninya di kelas. Alhamdulillah diizinkan. Dan Alfin mulai mengerjakan lembaran tes yang ada di depannya. Setelah tes pertama selesai dan dia kelihatan sudah mulai nyaman, saya meminta izin untuk meninggalkannya di kelas mengikuti tes kedua. Dia mengizinkan saya untuk keluar kelas, dan menunggu di lantai satu, bergabung dengan orang tua yang lain. Namun selang 15 menit berlalu, Alfin tiba-tiba sudah berada di sisi saya. Dengan mata berkaca-kaca dia bilang, “Aku sudah capek”. Saat itu aku berpikir bahwa dia bukan capek, tapi ga mau ditinggal Bundanya. Akhirnya saya balik lagi mengantar dia ke kelas. Dan dia mau dibujuk untuk menyelesaikan tesnya dengan didampingi Bunda.
Berbeda halnya saat mengantar Muthia (putri ketiga saya) untuk menjalani tes masuk SD. Saat itu saya dan Muthia datang lebih awal setengah jam sebelum tes dimulai. Muthia saya ajak berkeliling sekolah lebih dahulu sambil mencari kelas serta tempat duduknya untuk mengikuti tes. Saya ajak berkenalan dengan beberapa calon siswa lainnya yang juga akan mengikuti tes. Dan pada saat waktu tes tiba, Muthia dengan mudahnya saya tinggal di ruang tes.
4.   Pada saat membeli perlengkapan sekolah ananda, ada baiknya dia diajak untuk memilih sendiri barang yang dia suka. Tentunya sesuai dengan persyaratan dan ketentuan sekolah. Hal ini penting menurut saya, karena ini menambah semangatnya untuk bersekolah.
5.  Beberapa pekan sebelum ananda bersekolah, ada baiknya ananda disegarkan kembali ingatannya, bahwa ananda akan bersekolah, melakukan aktifitas bersama teman-teman dan guru. Dan itu adalah aktifitas yang menyenangkan. Bisa ditambah lagi dengan menceritakan pengalaman ayah bunda dulu saat pertama kali bersekolah di SD. Masih ingat ga yah? he..he..
6.   Dua hari atau sehari sebelum masuk sekolah di hari pertama, ajak ananda untuk sama-sama mempersiapkan segala perlengkapan sekolahnya. Jangan sampai liburan yang panjang masih berlanjut di beberapa hari ananda akan bersekolah. Jaga kesehatan dan staminanya agar bugar di hari pertama. Minta ananda untuk tidur lebih awal, agar tidak terlambat bangun di hari pertama sekolah.
7. Saat hari pertama sekolah tiba, antar dan temani anak-anak di sekolah jika memungkinkan (terutama untuk murid PAUD dan TK serta SD di beberapa kondisi). Dan jangan lupa, datanglah ke sekolah lebih pagi. Ajak kembali ananda untuk mengitari kembali sekolahnya (sebagaimana saat tes sebelumnya-lihat penjelasan point no. 3).
Bersyukur para orang tua di tahun ajaran 2016 - 2017, karena Pemerintah melalui Kemendikbud (dengan Anies Baswedan sebagai Menterinya) menghimbau para orang tua untuk menemani anak-anaknya di hari pertama sekolah, melalui Surat Edaran (SE) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 4/2016, dan Surat Mendikbud No. 28901/MPK.A/KP/2016 perihal permohonan ijin bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di hari pertama masuk sekolah. Dalam SE tersebut, Mendikbud  menyerukan kampanye hari pertama masuk sekolah dengan mengajak orang tua mengantarkan anaknya yang sebagian besar akan dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2016.  Hari pertama sekolah juga menjadi kesempatan mendorong interaksi orang tua dengan guru untuk menjalin komitmen bersama dalam mengawal pendidikan anak.
Surat Mendikbud ini ditindaklanjuti oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)  Yuddy Chrisnandi. Beliau setuju dan mengijinkan pegawai ASN yang pada hari pertama masuk sekolah (18 Juli 2016) akan mengantarkan dan mendampingi putra/putrinya ke sekolah. Setelah mengantarkan, pegawai dimaksud baru hadir ke tempat kerja masing-masing. Akhirnya keluarlah Surat bernomor B/2461/M.PANRBN/07/2016 tentang Ijin bagi ASN di hari pertama masuk sekolah.
8.   Untuk ananda di usia PAUD dan TK kebanyakan masih ingin ditunggui orangtua/wali mereka untuk beberapa hari sampai seminggu di awal sekolah. Hal ini masih wajar kok. Orangtua harus bersabar melalui proses ini. Jika ananda masih ingin ditunggui di sekolah, usahakan untuk menungguinya, dan jangan ditinggalkan tanpa bicara dan meminta izin terlebih dahulu. Jangan pernah membohongi ananda, yang sebelumnya sudah berjanji untuk ditunggui, tapi malah kemudian ditinggal. Di hari berikutnya saat di rumah, ajak dia bicara untuk bagaimana menjalani sekolah di hari berikutnya. Misalnya ananda tidak ditunggui lagi, tapi hanya diantar dan dijemput saja. Dibuat kesepakatan kapan tidak ditunggui lagi dan seterusnya. 

Inyiak menggantikan Bunda Abi menemani Uda di hari pertama sekolah ;)
Belajar dari pengalaman menyiapkan anak pertama dan kedua bersekolah, alhamdulillah saat anak ketiga masuk sekolah, segala sesuatunya berjalan dengan baik. Tanpa ada adegan nangis, ngambek, takut dan lain-lain. 
Mudah-mudahan sedikit tips dan sharing ini bisa bermanfaat buat pembaca semua.
Jakarta, 3 Agustus 2016
Bunda Muthia

Comments