Danau Linow, Danau 3 Warna di Kota Tomohon Sulawesi Utara

Suasana sore ditemani rintik hujan, saya memasuki area Danau Linow. Sungguh terasa sangat menakjubkan menyaksikan pemandangan danau yang sangat cantik menawan. Suasana sore yang basah ditambah hamparan pemandangan air yang tenang dan hijau di hadapan sangat memanjakan mata. Ciptaan Allah sangat luar biasa untuk umat manusia. Kedatangan saya di danau ini hanya sekedar mampir berisitirahat sejenak, selepas perjalanan dari Kabupaten Bolaang Mongondow Timur menuju ke Kota Manado.

Danau Linow ini berada di area Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara, sekitar 30 km dari Kota Manado atau memakan waktu sekitar 1 jam perjalanan. Danau ini terletak dekat Proyek Tenaga Listrik Panas Bumi Lahendong. Dari tepi danau terlihat asap yang berasal dari lokasi proyek tenaga listrik di dekatnya. Danau ini memiliki luas sekitar 34 Ha dan berkedalaman sekitar 5 meter ini. Pemandangan yang disuguhkan sangat eksotis😍. Menurut cerita turun temurun dari orang-orang tua di wilayah itu, danau ini dulunya kawah gunung berapi. Namun setelah proses alam ribuan tahun menjadi danau.

Suasana Sore Danau Linow dengan Pemandangan Air Danau Berwarna Hijau

Suasana Sore di Danau Linow dengan Pemandangan Air Danau Berwarna Biru

Nama Linow dari danau ini diambil dari bahasa Tombulu atau bahasa dari salah satu etnis di Minahasa yaitu lilinowan yang berarti tempat berkumpulnya air. Danau ini unik karena air danau terlihat berubah-ubah warna menjadi hijau, biru dan kuning kecoklatan (tiga warna). Perubahan air ini terjadi karena unsur belerang yang tertimbun di dalam danau serta pembiasan dan pantulan sinar matahari. Kandungan belerang itu sendiri karena di salah satu sisi danau terhubung langsung dengan sumber air yang mengandung belerang dan mengalir ke dalam danau. Namun saat saya di lokasi, saya hanya menemukan warna hijau dan biru, sangat cantik.

 

Di kawasan sekitar Danau Linow tercium aroma belerang yang cukup kuat. Di sana juga banyak ditemukan beberapa tempat pemandian air panas. Diduga, sumber belerang dan mata air panas tersebut berhubungan dengan Gunung Lokon yang masih aktif. Namun pada saat saya tiba di lokasi, saya tidak mendapati aroma yang sangat mengganggu. Saya tidak tahu persis kenapa, apakah mungkin karena beberapa saat sebelumnya hujan turun dengan cukup deras.
  
Asap dari Proyek Tenaga Listrik Panas Bumi Lahendong.

Asap dari Proyek Tenaga Listrik Panas Bumi Lahendong.

Memasuki area danau ini, pengunjung dikenai biaya masuk, namun saya lupa jumlah persisnya. Di sana juga ada tempat beristirahat, tempat duduk-duduk yang nyaman sambil menikmati makanan yang dapat dipesan di lokasi tersebut. Ada sajian Pisang Goroho, rujak dan lain-lain. Saya sendiri menikmati bakmie kuah, untuk menghangatkan badan di suasana sore yang dingin.

Menikmati Makanan di Pinggir Danau


Hamparan Danau Eksotis Dilihat dari Atas Danau

Suasana sore di danau ini sangat tenang dan sunyi. Tempat ini pas banget bagi yang mau menyepi sejenak dari hiruk pikuk rutinitas harian di perkotaan.  Pemandangan yang indah ini didukung dengan lingkungan yang bersih. Namun pengunjung tidak dibolehkan berenang di danau, karena kandungan belerang yang tinggi bisa membuat tubuh terluka dan berakibat fatal.

Tempat Istirahat di Pinggir Danau
 Perjalanan Bulan Oktober 2017 
Bunda Muthia

Comments