Belajar Menulis Sepanjang Masa

Semalam saya ikutan belajar menulis online via whatsapp yang digagas oleh Nulis Yuk. Sebetulnya bisa saja saya membaca berbagai literatur yang sangat banyak tersedia di internet. Banyak situs dan blog yang membahas tentang dunia tulis menulis ini, tapi saya merasa butuh untuk ikut gabung pelatihan menulis. Dan sebelumnya tidak pernah belajar secara khusus tentang menulis. Dan beruntungnya lagi saya dapat mengikuti pelatihan tanpa harus datang ke lokasi pelatihan dan meluangkan waktu secara khusus. Bisa mengikuti pelatihan tanpa harus meninggalkan rutinitas. Alhamdulillah. Ini salah satu dampak positif dari kemajuan teknologi yang berkembang saat ini.

Hasil gambar untuk kartun muslimah dan laptopSelama ini saya termotivasi untuk menulis dari kisah yang dinisbatkan kepada Ali Bin Abi Thalib yang mengatakan "Ikatlah ilmu dengan menuliskannya". Di sini saya mencoba tidak hanya mengikat ilmu tapi juga mengikat pengalaman, dan berharap apa yang saya tulis dan bagikan dapat bermanfaat bagi orang yang membacanya. Motivasi semakin menguat saat Mba Kiky sebagai tutor menulis semalam, menyampaikan perkataan Pramoedya Ananta Toer bahwa "Menulis adalah bekerja untuk keabadian". Saya jadi membayangkan, jika kelak Allah menakdirkan umur saya habis, maka orang-orang masih bisa menikmati karya saya, dengan membaca tulisan-tulisan saya. Dan berharap jika ada kebaikan dalam tulisan tersebut semoga menjadi limpahan kebaikan buat saya, yang akan menemani hari-hari saya di alam kubur kelak. Ahh tiba-tiba air mata memenuhi bola mata saya dan susah payah saya menjaganya agar tidak sampai jatuh. 😢

Awalnya saya membuat blog ini karena ditantang oleh seorang blogger Mba Irene, dimana saya sempat meninggalkan komen di tulisannya tentang dunia berkebun di pekarangan di blognya. Bahkan Mba Irene manawarkan agar saya mau cerita tentang pekarangan yang saya punya. Akhirnya saya "terpaksa"dengan senang hati menuliskan tentang hal tersebut, dan saya kirimkan ke Mba Irene untuk dimuat di blognya, karena saat itu saya belum memiliki blog sendiri. Mba Irene mengedit tulisan saya dan memuatnya di blognya. Saat beliau mengabarkan bahwa tulisan saya sudah di-upload ke blognya, senangnya bukan main 😃😄Maklumlah emak-emak gaptek dan sudah lama berhibernasi dari menulis ringan renyah, selain tugas-tugas kuliah. Setelah tulisan pertama sukses dimuat, akhirnya itu menjadi trigger utama buat saya untuk segera punya blog sendiri. Akhirnya saya mulai belajar berbagai tutorial membuat blog. Dan launching-lah blog ini dengan modal pertama tulisan yang diedit oleh Mba Irene dan di-upload juga di blognya. Ini tulisan pertama saya di blog ini https://muthia-rambai.blogspot.com/2013/02/my-little-sweet-home-garden.html

Sebelum ada blog ini saya sempat punya akun multiply. Dan waktu ketemu media tersebut saya sangat senang karena bisa dijadikan sarana untuk menulis. Belum banyak yang bisa saya tulis dan upload, media tersebut keburu hilang dan ditinggalkan, karena sudah ada media lain yang lebih menarik. Akhirnya akun tersebut tidak pernah lagi saya buka sampai sekarang.

Hasil gambar untuk gambar kartun menulis diary pngSebelum ada media-media untuk menulis, dulu saya suka menulis diary. Awalnya saya hanya menulis aktivitas harian, dan rencana kegiatan atau tugas yang mesti dilakukan. Kemudian berkembang menulis curhatan, karena saya merasa teman pun kadang sulit untuk dipercaya hehehe. Sudah beberapa buku diary yang saya hasilkan sejak saya masih gadis sampai sudah beranak tiga sekarang ini. Kadang saat membaca ulang buku-buku diary tersebut, saya senyum-senyum sendiri, padahal yang dibaca adalah kisah sedih yang berdarah-darah di masa itu 😄😆. Setelah memiliki buah hati, saya menyiapkan satu buku diary untuk mengisahkan tumbuh kembang anak-anak saya,  bahkan kisah mereka sejak mereka masih dalam kandungan. Hanya saja saya tidak memiliki banyak waktu untuk mengisahkan semua peristiwa tentang mereka. Dan saya berencana akan menjadikan diary tersebut sebagai kado di ulang tahun mereka yang ke-17 tahun. Semoga Allah masih memberikan umur panjang dan kesempatan untuk mewujudkan hal tersebut. 

Bersyukur saya saat SMA dulu mendapatkan guru Bahasa Indonesia yang berpikiran maju dan memiliki metode mengajar yang menyenangkan. Saya masih ingat beliau membimbing siswa untuk dapat membuat tulisan dengan tema bahaya rokok. Saat itu beliau membimbing dari awal, bagaimana harus membuat outline, bagaimana harus mengumpulkan berbagai literatur yang menunjang tulisan, bagaimana membuat keterkaitan antar alinea, dan seterusnya. Dan saya berhasil menulis artikel tentang bahaya rokok tersebut dengan hasil yang memuaskan.

Hal yang menjadi kendala utama saya dalam menulis selama ini adalah waktu. Terkadang saat memiliki ide menulis, waktu tidak berpihak, dan saya pun tidak terbiasa untuk menuliskan ide tersebut dalam sebuah Bank Ide. Akhirnya lewatlah ide menulis tersebut seiring berjalannya waktu, sehingga saat sudah punya waktu, ide tersebut terlupakan begitu saja. Sehingga ke depan saya harus punya buku Bank Ide, tempat mengumpulkan semua ide-ide tulisan dan berikut dengan outline-nya. Kendala berikutnya adalah minimnya wawasan dan literatur. Saat saya ingin menulis tentang sebuah ide, kemudian terbentur dalam pengembangannya, karena minimnya wawasan tentang sesuatu hal terkait ide tersebut. Mungkin hal ini karena saya tidak rajin dan rutin membaca, yang sangat tergantung pada mood. Dan mungkin karena itulah saya lebih banyak menulis sesuatu based on experiences. Sekarang ini saya banyak menulis sesuatu yang ringan yang bisa mengalir sedemikian lancar, karena tidak terlalu membutuhkan banyak literatur pendukung. Ke depan ingin berlatih menulis artikel yang lebih "berat", namun bukan juga tulisan ilmiah. Buku-buku yang sering saya baca tiga tahun terakhir ini adalah novel (judulnya bisa dilihat di artikel lain di blog ini). Saya menyukai novel. Tapi saya merasa tidak mampu untuk menulis novel bahkan cerita pendek sekali pun. Bismillah ke depan harus lebih banyak membaca dan berlatih menulis.

Hal yang ingin saya lakukan dalam jangka pendek ini adalah melahirkan tulisan yang bisa dimuat di media cetak. Kalau ga bisa media cetak nasional, daerah pun juga sudah sangat senang kayaknya. Target jangka panjang adalah membuat antologi. Barangkali ada pembaca yang mau bikin antologi, ikutan ya, colek-colek aku 😃. Tadinya ingin melahirkan sebuah buku, tapi kayaknya terlalu tinggi  dan muluk untuk dimimpikan sekarang ini. Semoga mimpi membuat antologi bisa terwujud tahun depan. Aamiin

***
Thank you so much Mba Kiki for sharing about writing last night. So inspired and motivated  me


Awal Oktober 2019
@riza_mufidah




Comments

  1. Bagus mbak tulisannya, mengalir begitu saja. Salam kenal dari sesama siswa di #nulisyukbatch38

    ReplyDelete
  2. Hai Maria, makasih ya. Salam kenal juga. 😊

    ReplyDelete
  3. Baguuss mbak tulisannya, aku juga kepikiran mau gitu (kalau udah punya anak) ngasih catetan tumbuh kembangnya selama ini T.T aku ngebayangin digituin sama orang tuaku aja seneng bgt, gimana nanti anak yg dapet perlakuan super so sweet dari orang tuanya adududud baper malahan hehehe

    ReplyDelete
  4. Semoga bisa terwujud ya mba Aky. Semoha kita bisa jadi ibu yang mampu menghantarkan mereka menjadi anak2 yang berkembang semua potensi dan kebaikannya

    ReplyDelete

Post a Comment