Bedanya Naik Bus Umum di Indonesia dan Amerika

Masih cerita tentang perjalanan singkat ke Amerika pada Bulan April 2023. Sebelum cerita panjang lebar saya mau disclaimer dulu, bahwa bus umum yang saya ceritakan ini adalah bus umum dari Davis ke Kota Sacramento di waktu yang sudah saya sebutkan di atas. Karena bisa jadi bus umum di kota lainnya di Amerika berbeda dengan yang saya tumpangi. Perjalanan naik bus dari Davis ke Kota Sacramento sekitar sekitar 35 menit. 

Banyak hal berbeda yang ditemui saat naik bus di sana dengan di Indonesia (Jakarta misalnya). Nah, berikut beberapa hal yang menurutku berbeda dengan di Indonesia:

Hewan peliharaan bebas naik transportasi publik

Saat naik bus umum dari Davis ke Sacramento, ada beberapa penumpang yang naik silih berganti dengan membawa anjing peliharaannya. Anjingnya ada yang kecil lucu namun ada juga yang besar seperti jenis anjing pelacak. Bahkan anjing yang besar tersebut dibawa tanpa menggunakan penutup mulut/moncongnya. Membuat saya yang memang takut anjing makin deg-degan saat penumpang dan anjingnya melewati kursi di mana saya duduk. Saya khawatir anjingnya menyalak ke arah saya karena saya tidak tenang dan deg-degan. Namun alhamdulillah, anjingnya lewat dengan tenang ke bangku bagian belakang.  

Tali kuning untuk mengirim pesan ke driver untuk berhenti 

Ketika menumpang bus umum dari Davis ke Kota Sacramento, saya kepo dengan tali berwarna kuning yang berada di atas jendela bus. Di bus Indonesia saya tidak menemui tali tersebut ada di bus umum. Dan ternyata fungsi tali itu adalah untuk memberikan pesan kepada sopir untuk berhenti di halte berikutnya. Terkadang sopir tidak berhenti di halte yang tidak ada orangnya yang akan naik bus, sehingga kita perlu memberi pesan untuk berhenti. Penumpang cukup menarik tali kuning tersebut sebagai tanda stop request. Katanya untuk bus lainnya ada juga yang bentuknya tombol, yang tinggal dipencet saja. 

Bus di Amerika hanya berhenti di halte yang telah tersedia. Untuk hal ini sudah mirip kondisinya dengan di Jakarta, dengan bus Transjakarta-nya atau yang dikenal sebagai bus TJ. Namun bus TJ tidak memiliki tali kuning atau pun tombol untuk permintaan berhenti, karena bus akan berhenti di setiap halte. Kalaupun tidak akan berhenti, sopir atau pun pramu sapa (istilah keren buat kenek bus TJ) akan berteriak menanyakan ke penumpang apakah ada yang akan turun di halte X? Kalau tidak ada yang respon penumpang berarti tidak ada yang ingin turun. Sopir atau pramu sapa bertanya biasanya karena tidak ada penumpang yang akan naik di halte tersebut atau kondisi jalanan yang sangat macet yang agak menyulitkan untuk berhenti di halte. Tapi ini jarang terjadi.     

Tali kuning sepanjang jendela dapat ditarik untuk kasih kode pada driver bus

Membawa sepeda menaiki bus

Bagi yang bawa sepeda dan ingin meneruskan perjalanan dengan bus sangat bisa. Di depan bagian luar bus terdapat rak sepeda. Saat kamu sepeda, cukup taroh sepedanya di rak sepeda tersebut dan jangan lupa menguncinya. Jadi sepeda tidak dibawa masuk ke dalam bus. Sayang sekali saya tidak memiliki dokumentasi rak sepeda tersebut, kalau kalian penasaran tinggal cari aja, pasti nemu. 

Dan kalau saya ga salah, di Jawa Timur juga sudah mulai ada bus yang mempunyai rak sepeda di luar bus bagian depan. Tapi saya sendiri belum pernah naik bus umum di Surabaya. Senangnya malah naik jasa angkutan online.

Membayar ongkos menggunakan uang tunai

Di bus umum yang saya naiki tersebut, ongkos bus dibayar saat kita naik bus. dengan cara memasukkan uang pas ke dalam box yang ada di samping sopir. Kalau uangnya lebih tidak ada pengembalian oleh sopir, jadi pastikan uangnya pas.  Cara masukinnya mirip dengan jika kita akan membeli minuman di mesin atau membeli tiket kereta di stasiun kereta di Jabodetabek menggunakan mesin tiket. Ongkos bus saya waktu itu adalah sebesar $2,25. Sepertinya bus ini masih menggunakan cara jadul dalam hal pembayaran ongkos.

Cara membayar ongkos ini berbeda-beda tiap kota. Kalau di kota lain di Amerika sudah banyak yang menggunakan kartu e-money seperti halnya membayar kereta di sana. Di Jakarta sendiri penumpang bus TJ membayar ongkos menggunakan e-money. Tinggal tap in saat naik dan tap out saat turun. 

Kotak putih tinggi di samping sopir tempat memasukkan uang ongkos bus

Bus umum, ramah penumpang berkebutuhan khusus

Dalam bus umum ini, terdapat kursi yang dapat dilipat, yang jika ada penumpang menggunakan kursi roda dapat ditempatkan di bagian tersebut. Namun selama saya naik bus umum saya belum menjumpai penumpang dengan kursi roda menaiki bus. Namun fasilitas tersebut sudah ada di dalam bus. 

Mungkin itu dulu sharingnya terkait transportasi publik. Semoga bermanfaat.

Depok, dua hari setelah Debat Cawapres

Dec 24, 2023





Comments