Bepergian dengan kapal dari Tanjung Pinang ke Batam

Bepergian menggunakan kapal saat banyak berita bersiliweran di tv dan media massa lainnya, tentang kapal yang tenggelam dan banyak penumpang menjadi korban membuat saya agak khawatir dan deg-deg an. Namun tidak ada alternatif transportasi lain yang dapat digunakan selain kapal, sehingga mau tidak mau, saya harus menggunakannya. 

Sebelumnya, kapal kayu KM Sinar Bangun mengangkut ratusan penumpang, diperkirakan tenggelam sekitar satu mil dari dermaga Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (18/6/2018) sekitar pukul 17.30 WIB. Kapal tersebut berangkat dari Dermaga Simanindo, Kabupaten Samosir, menuju Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun. Laporan yang diterima, sebelum tiba di Dermaga Tigaras, tiba-tiba KM Sinar Bangun mengalami oleng akibat pengaruh cuaca buruk berupa angin kencang dan ombak cukup besar. Kapal tersebut akhirnya tenggelam, sedangkan penumpang panik dan banyak yang melompat ke perairan Danau Toba untuk menyelamatkan diri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seluruh Penumpang KM Sinar Bangun Akan Dapat Santunan dari Pemerintah", https://nasional.kompas.com/read/2018/06/25/13123361/seluruh-penumpang-km-sinar-bangun-akan-dapat-santunan-dari-pemerintah.
Penulis : Sabrina Asril
Editor : Sabrina Asril
Sebelumnya, sebulan yang lalu, beberapa hari setelah Idul Fitri 1439H/2018M, tepatnya tanggal 18 Juni 2018, KM Sinar Bangun yang bertolak dari Pelabuhan Simanindo Samosir menuju Pelabuhan Tiga Ras Simalungun. Setengah jam perjalanan, kapal oleng saat cuaca ekstrim, angin kencang dan ombak tinggi, yang kemudian kapal karam sekitar pukul 17.20 WIB. Kejadian ini diakibatkan oleh over capacity, dimana kapal membawa penumpang dan sepeda motor dalam jumlah melebihi kapasitas kapal. 

Di awal Juli 2018, tepatnya Selasa tanggal 3 Juli 2018, KM Lestari Maju juga tenggelam saat berlayar dari Pelabuhan Bira Kab. Bulukumba ke Pelabuhan Pamatata Kab. Selayar Sulawesi Selatan. Kapal ini diduga mengalami kerusakan mesin, dimana saat cuaca buruk melanda dan menyebabkan gelombang tinggi, kapal terbawa arus, dan kandas menghantam karang.

Beberapa bulan sebelumnya juga terjadi kapal tenggelam. Saat itu Kapal cepat Komando KMC AD 16-05 bersama KMC AD-04-15 berangkat ke Pulau Pramuka Kepulauan Seribu dari Dermaga Batalyon Air Tanjung Priok Jakarta Utara. Dalam perjalanan pagi hari itu, kapal mogok karena mesin mengalami gangguan. Dan akhirnya kapal itu tenggelam.

Itu beberapa catatan kecelakaan kapal yang terjadi, yang membuat kekhawatiran memuncak saat mau menyeberang. Namun karena tidak ada alternatif, akhirnya pilihan jatuh pada speedboat dibanding kapal roro. Speedboat dengan kapasitas penumpang sekitar 40 orang (perkiraan saya), berlayar lebih cepat yaitu 15 menit dari Pelabuhan Tanjung Uban Kab. Bintan ke Pelabuhan Feri Punggur Kota Batam. Sedangkan kapal roro membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk sampai ke tujuan. Saat itu saya menyeberang Kamis sore, dengan tiket kapal seharga Rp. 47.000 per orang. 

Loket Tempat Pembelian Tiket



Tiket yang diberikan ke Penumpang

Setelah menunggu sekitar 15 menit, para penumpang dipersilahkan menaiki speedboat. Saat saya berada dalam lambung kapal, saya mengecek ketersediaan pelampung. Ternyata ada di bagian atas kursi penumpang. Dan pemandangan sekeliling tidak terlihat over penumpang. Alhamdulillah. Lega. Sepertinya aman dan siap berlayar. 😊

Pelabuhan Tanjung Uban Kab. Bintan Kepri

Speedboat sedang bersandar di dermaga, siap berlayar 
Speedboat sedang bersandar di dermaga
Penumpang mulai menaiki kapal
Pemandangan dalam kapal cepat

Perjalanan ditempuh selamat 15 menit, dengan kecepatan yang saya ga tau. Perasaan yang tadinya deg-degan sudah hilang. Naik kapal cepat di saat cuaca bagus, tidak ada angin ataupun badai membuat perjalanan lancar. Rasanya seperti naik bus yang melaju kencang. 

Perjalanan dengan kapal cepat

Sampai di seberang dengan selamat Alhamdulillah. Perjalanan saya lanjutkan menggunakan taksi ke wilayah Nagoya, dengan biaya Rp 130.000. Dan akhirnya sampai di hotel yang dituju. 
Semoga tulisan kali ini bermanfaat ya. Bunda Muthia
Sebelumnya, kapal kayu KM Sinar Bangun mengangkut ratusan penumpang, diperkirakan tenggelam sekitar satu mil dari dermaga Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (18/6/2018) sekitar pukul 17.30 WIB. Kapal tersebut berangkat dari Dermaga Simanindo, Kabupaten Samosir, menuju Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun. Laporan yang diterima, sebelum tiba di Dermaga Tigaras, tiba-tiba KM Sinar Bangun mengalami oleng akibat pengaruh cuaca buruk berupa angin kencang dan ombak cukup besar. Kapal tersebut akhirnya tenggelam, sedangkan penumpang panik dan banyak yang melompat ke perairan Danau Toba untuk menyelamatkan diri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seluruh Penumpang KM Sinar Bangun Akan Dapat Santunan dari Pemerintah", https://nasional.kompas.com/read/2018/06/25/13123361/seluruh-penumpang-km-sinar-bangun-akan-dapat-santunan-dari-pemerintah.
Penulis : Sabrina Asril
Editor : Sabrina Asril

Comments